Jumat, 15 November 2013

Tidak Salah

Agar Tidak Menyesal di Kemudian Hari 

Terkait pernikahan berikut ada artikel menarik yang ditulis oleh teman saya bernama Ferry Ariesta. Saya hanya menyajikan sebagai gambaran untuk berbagi pendapat dengan sedikt perbaikan agar lebih komunikatif. Berikut kutipan artikelnya. 

Sering kali kita mendengar pria lebih memilih untuk melajang lebih lama dengan alasan-alasan ekonomi. Lebih spesifiknya mungkin ingin punya rumah pribadi dulu; punya mobil dulu; punya gaji sekian juta dulu; punya beberapa ratus juta dulu untuk sebuah pesta pernikahan. Karenanya, sebelum mencapai jenjang pernikahan para pria bekerja ekstra keras mengumpulkan uang demi kemapanan.

Ini tidak salah. Memang sudah selayaknya untuk punya kehidupan yang aman secara finansial saat berumah tangga, dan dapat memberikan kenyamanan bagi istri kita tercinta. Namun, pada saat kemapanan itu sudah dimiliki, ada situasi yang bisa menjebak para pria. Saat seorang pria sudah begitu kaya, maka semua wanita akan datang kepadanya dengan menawarkan cinta. Tapi akhirnya semua menjadi buram, apakah mereka datang karena cinta atau hanya sekadar mencintai materi kita.

Sampai akhirnya sesuatu yang buruk terjadi, hingga kita menyesal kenapa kita bisa menjadi begitu kaya. Wanita mana yang tidak akan tergila-gila bila kita begitu tampan, cerdas, kaya, dan muda. Semua ingin merasakan jaguarmu, tidur diatas pedic tempurmu, tinggal di pent house-mu, dan berdampingan dengan pria berjas kitton yaitu KAMU. Itu semua gambaran bahwa uang bisa memanipulasi perasaan, dan parahnya itu adalah uangmu.

Bila saat ini kamu memiliki mobil dan baru saja menikahi seorang wanita, kamu tidak akan pernah tahu, apakah wanita ini masih mencintaimu kalau suatu saat kamu hanya naik sepeda motor atau yang lebih parah lagi. Bagaimana seandainya kamu tak lagi punya kendaraan apa pun, tak punya rumah pribadi dan hanya ada tempe di atas meja makan. Tahukah kamu? Jawabnya adalah TIDAK (semoga jawaban ini salah). Karena dia datang pada saat kamu bisa memberikannya kenyamanan-kenyamanan finansial yang dia idam-idamkan. Cintakah yang kamu punya? Bukan! Kamu hanya memiliki wanita yang mencintai kenyamanan yang bisa kamu sediakan. 

Beruntunglah bagi pasangan yang telah menikah, dan mereka berdua memulainya dari bawah. Mensyukuri mobil mereka, karena mereka berdua pernah merasakan bagaimana panasnya matahari dan dinginnya guyuran hujan di atas sepeda motor. Menyenangi spring bed baru mereka, karena mereka berdua pernah tidur bersama di atas sebuah kasur busa kecil. 

Terharu dengan rumah pribadi mereka, karena dulu mereka pernah tinggal hanya di rumah kontrakan ataupun di kamar indekos yang hanya berukuran 3 x 3 M. Sangat sempit bukan? Beruntunglah para pria yang memiliki wanita yang begitu mencintai mereka dan mendampingi di saat berjuang menuju kehidupan yang lebih baik. 

Hari ini, setelah kamu membaca tulisan ini, belajarlah untuk menghargai pasanganmu bukan karena materi yang ia punya. Cintailah pasanganmu hanya karena Tuhanmu, karena hanya itulah yang akan membimbing hatimu ke hakikat cinta yang sebenarnya. 

Semoga ada pelajaran yang bisa kita ambil dari ulasan singkat ini. Amin.

http://irinhidayat.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar