Tali Kekang Gajah
Suatu hari seorang laki-laki berjalan melintasi perkebunan dimana di
dalam perkebunan tersebut terdapat sebuah tempat pelatihan untuk
gajah-gajah liar agar menjadi mudah dijinakkan dan digunakan membantu
keperluan perkebunan.
Tampak seekor gajah besar, gagah dan kuat yang berdiri tegak tanpa
bergerak sedikitpun, padahal dia hanya diikat oleh seutas tali kecil
yang melingkar pada salah satu kaki depannya dan terikat pada sebuah
tonggak kecil. Tidak tampak kandang besi atau rantai baja yang
mengikatnya. Jelas sekali bahwa jika si gajah berniat melepaskan diri
maka dengan amat mudahnya ia akan segela terlepas dan lari. Tapi entah
mengapa hal itu tidak dilakukannya.Laki-laki tersebut penasaran dan melihat sekitar menghampiri pawang sekaligus pelatih gajah tersebut dan bertanya, "Mengapa gajah sebesar itu hanya berdiri saja dan tidak berusaha melarikan diri padahal talinya sekecil itu?"
Jawab pelatih gajah tersebut, "ketika gajah
tersebut masih kecil kami sudah mengikatnya dengan tali tersebut, dan
kami menggunakan tali yang seukuran itu sampai dia sedewasa dan sebesar
ini. Cukup bagi gajah untuk yakin bahwa karena tali tersebut maka dia
tidak bisa melarikan diri, sehingga sampai sekarang dia tidak berusaha
melepaskan diri dari tali tersebut."
Laki-laki tersebut heran dan menggumam, "hewan sebesar itu yang bisa melarikan diri dan lepas dari tali kapan saja, tapi tidak melakukannya hanya karena dia percaya bahwa tali yang mengikatnya tidak memungkinkan dia melarikan diri, dan karenanya dia tetap berada di sini sampai sekarang?"
Pesan:
Laki-laki tersebut heran dan menggumam, "hewan sebesar itu yang bisa melarikan diri dan lepas dari tali kapan saja, tapi tidak melakukannya hanya karena dia percaya bahwa tali yang mengikatnya tidak memungkinkan dia melarikan diri, dan karenanya dia tetap berada di sini sampai sekarang?"
Pesan:
Seperti si gajah, beberapa dari kita sering merasa tidak mampu
melakukan sesuatu padahal kita mampu, hanya karena kita pernah gagal.
Ingatlah bahwa kegagalan adalah bagian dari hidup.
0 komentar:
Posting Komentar