Kisah Menteri Yang Berkata Baik
AKU PERCAYA BAHWA KETENTUAN ALLAH ITU BAIK
Islam itu memang indah, maka ketahuilah tentang Keindahan Islam yang bermuara pada karakteristik Islam itu sendiri.
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya baik
baginya dan kebaikan itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mukmin.
Apabila ia mendapat kesenangan ia bersyukur dan itulah yang terbaik
untuknya.Dan apabila mendapat musibah ia bersabar dan itulah yang
terbaik untuknya.” (HR Muslim).
“Ketentuan Allah Adalah Baik”.
“ Setiap perkara yang berlaku pasti ada hikmahnya” dan “Setiap ketentuanNYA juga adalah yang terbaik buat hamba-hambaNYA”
Ada sebuah kisah tentang seorang menteri yang selalu menjawab ‘baik’ setiap kali ditanya pendapatnya tentang sesuatu.
Pada suatu hari, menteri ini menghadiri acara makan malam bersama
raja. Ketika sedang memotong buah, raja dengan tidak sengaja telah
mencederakan jari telunjuknya sendiri. Pisau yang dia gunakan untuk
memotong buah telah menyebabkan jari telunjuknya terpotong dan merasakan
kesakitan. Raja pun bertanya kepada menteri yang duduk di sebelahnya
tentang kejadian yang baru saja dialaminya.
“Ini adalah Baik, untuk sang raja.” Jawab menteri itu tanpa keraguan.
“Apa? Kamu katakan ini baik?” Raja terperanjat dengan jawapan itu.
“Ya, wahai raja. Itu baik.”
Raja sangat marah dengan jawaban itu. Mana mungkin jarinya yang luka
parah seperti itu dianggap menterinya sebagai hal yang baik? Maka dia
memerintahkan menteri itu ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara.
Kemudian raja mengunjungi menterinya di penjara dan bertanya padanya,
“Sekarang, apa pendapatmu tentang keadaaanmu sendiri, yang sekarang berada di dalam penjara seperti ini?” “Ini juga Baik untukku , wahai raja.” Jawab menteri itu tanpa ragu-ragu.
Mendengar jawapan itu, raja menjadi semakin marah dan segera
meninggalkan menterinya sendirian di dalam penjara. Dia merasakan
menterinya itu sangat bodoh dan keterlaluan dalam memberikan pendapat.
Beberapa hari kemudian, raja pergi berburu di dalam hutan dan
ditemani menterinya yang lain. Mereka pun berangkat dengan kuda menuju
ke hutan. Oleh karena menteri yang baru tidak biasa dengan cara raja
menunggang kuda, akhirnya dia tertinggal jauh di belakang. Mereka
terpisah dan akhirnya raja sendiri tersesat di dalam hutan. Bukan hanya
tersesat, raja juga ditangkap oleh sekumpulan penyembah berhala yang
tinggal di dalam hutan itu.
Raja tersebut ditahan oleh para penyembah berhala dan ditetapkan oleh
mereka sebagai korban untuk berhala mereka. Mereka melakukan upacara
selama tujuh hari dan pada hari ketujuh mereka membawa raja ke tempat
persembahan.
Saat raja sudah siap untuk dikorbankan, mereka melihat jari telunjuk
raja terpotong, lalu mereka menjadi ragu untuk mengorbankan raja.
“Kita hanya mempersembahkan yang terbaik dan sempurna pada berhala kita.” Kata ketua suku yang memimpin upacara tersebut. “Orang ini jari telunjuknya terpotong, jadi dia tidak layak untuk dijadikan korban,” Oleh karena itu mereka melepaskan raja tersebut dan beliau kembali ke kerajaannya dengan perasaan yang gembira.
Selang beberapa hari selepas peristiwa itu, raja teringat akan
kata-kata menteri yang telah membuatnya marah ketika jarinya terpotong.
Dia segera ke penjara dan berkata kepada menteri itu,
“Apa yang kamu katakan waktu jari saya terpotong memang betul. Itu memang hal yang baik.”
Lalu raja menceritakan apa yang telah dialaminya hingga dia akhirnya selamat dari ancaman kematian.
Namun sang raja belum paham perkataan dan maksud sang menteri tentang
penjeblosannya ke dalam penjara bahwa itu juga hal yang baik untuk
dirinya. Lalu sang raja pun menyanyakannya.
“ Wahai menteriku, engkau telah mengatakan bahwa jariku terpotong
adalah baik dan itu telah terbukti, namun bagaimana denganmu yang
mengatakan bahwa penjara ini baik untukmu..?? “
Akhir Menteri itu tersenyum sambil berkata,
“Saya berada dalam
penjara ini juga baik kerana jika saya pergi dengan raja pada hari itu,
saya juga turut tertangkap. Tentu saya akan dijadikan korban sebagai
penngganti sang raja kerana anggota tubuh saya lengkap dan tidak ada
yang cacat.”
Kesimpulannya.
Semua yang ditetapkan oleh ALLAH adalah yang terbaik
walaupun kita mungkin belum tahu atau tidak mengetahui kebaikan yang ada
dibalik semua ketentuan Allah yang di tetapkan untuk kita.
Maka berprasangka baiklah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Semoga bermanfaat.
Wallahua’lam.
0 komentar:
Posting Komentar