ISTIDRAJ
Apabila kita menemukan ada orang yang selalu melakukan perbuatan dosa
atau maksiat, tapi hidupnya tetap baik-baik saja, rezeki tetap lancar,
urusan tetap mudah. Segala aib dan maksiat yang dilakukan tetap
tersembunyi, hingga ia masih terus meraih kesuksesan, masih tetap
mendapakan kepercayaan dari orang-orang dan atau tetap mendapatkan
ketenaran.
Sebenarnya orang yang seperti ini, adalah orang yang
benar-benar berada dalam kesulitan yang besar dan dalam keadaan yang
sangat merugi, karena semua maksiat dan dosa yang dilakukannya, telah
membuat hatinya mengeras dan membuat ia menjadi hamba yang lupa
bertobat, lupa memohon ampunan kepada Allah dan menganggap remeh
dosa-dosanya.
Padahal seharusnya orang ini segera bertobat, tobat yang
sebenar-benarnya tobat. Karena bisa jadi, semua kemudahan, rezeki yang
tetap Allah karuniakan kepadanya, adalah merupakan istidraj, yakni
hukuman yang ditangguhkan dan orang tersebut dilupakan untuk bertobat.
- Karena istidraj adalah : mengulur, memberi terus menerus supaya bertambah lupa, tiap berbuat dosa ditambah dengan nikmat dan dilupakan untuk minta ampunan, kemudian dibinasakan.
Seperti dalam firman-Nya di surah Al An ’aam, ayat 44 : “Maka
tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka,
Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga
apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka,
Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu, mereka
terdiam, berputus asa.”
Rasullulah saw. bersabda :”Apabila kamu melihat bahwa Allah SWT memberikan nikmat kepada hamba-Nya yang selalu berbuat maksiat, ketahuilah bahwa orang itu telah diistidrajkan oleh Allah SWT.” (Diriwayatkan oleh At Tabrani, Ahmat dan Al Baihaqi)
Namun sebagai manusia biasa, kita hanya bisa sebatas mengajaknya
kembali ke jalan Allah serta mendoakan orang tersebut, agar Allah SWT
membukakan hatinya, memberikan hidayah padanya untuk bertobat kepada
Allah SWT.
Karena hanya Allah lah yang dapat membukakan hati dan
pikirannya untuk bertobat, karena hanya Allah lah yang bisa
menyadarkannya dari kesalahan dan dosa serta maksiat yang selalu
dilakukannya. Dan karena hanya Allah SWT lah yang bisa mengampuni segala
dosa-dosa.
0 komentar:
Posting Komentar