Pisang Dan Hati
Maryam, guru kelas Taman Kanak-Kanak menganjurkan satu permainan yang
sungguh menarik untuk murid-muridnya. Setiap murid diminta membawa
kantong plastik yang berisi pisang yang tertulis nama orang yang paling
mereka benci ke kelas pada esok hari. Jadi, jumlah pisang yang perlu
dibawa bergantung kepada jumlah orang yang dibenci.Keesokan
harinya, setiap murid membawa kantong plastik berisi pisang
masing-masing. Ada yang membawa tiga biji, ada juga lima biji dan paling
banyak delapan biji. Semuanya sudah ditulis nama orang yang paling
mereka benci.
“Sekarang simpan pisang tu. Jangan lupa bawa ke mana saja kamu pergi
selama seminggu. Inilah permainannya. Selepas seminggu, kita akan tahu
keputusannya” beritahu Bu Maryam. Kanak-kanak tersebut menyimpan pisang
masing-masing di dalam kantong.
Hari demi hari berlalu, pisang tersebut mulai berbintik-bintik dan
akhirnya menjadi busuk. Anak-anak itu mulai merungut dan marah. Mereka
tidak menyukai permainan itu lagi karena selain kantong berat, badan
berbau busuk. Ada yang menangis, enggan meneruskan permainan.
Seminggu berlalu, pagi-pagi lagi murid-murid Maryam sudah bersorak.
Permainan sudah tamat. Tidak ada lagi beban dan bau busuk yang perlu
dibawa.
“Okey semua, apa rasanya bawa pisang dalam kantong ke sana ke mari
selama seminggu?” tanya Bu Mayam. Semuanya serentak mengatakan mereka
benci permainan itu. Mereka hilang kawan, sering diejek dan terpinggir.
Lebih buruk lagi, terpaksa tidur, makan, mandi, bermain dan menonton TV
dengan bau busuk.
“Itulah sebenarnya yang berlaku kalau kita simpan perasaan benci pada
orang lain dalam hati. Bau busuk kebencian itu akan mencemari hati dan
kita akan membawanya ke mana saja kita pergi. Jika kamu sendiri tidak
bisa tahan dengan bau pisang busuk hanya untuk seminggu, coba bayangkan
apa akan terjadi kalau kamu simpan kebencian sepanjang hidup kamu”
beritahu Bu Maryam.
Maryam mengingatkan anak muridnya supaya membuang jauh-jauh perasaan benci daripada membebani hidup. Memaafkan adalah yang terbaik. Menyayangi lebih baik daripada membenci.
Moralnya, jangan simpan pisang dalam kantong. Jangan simpan kebencian,
dendam kesumat dan apa-apa yang tidak baik dalam hati. Seperti pisang yg
makin membusuk, begitu juga hati.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita ini.
Semoga Bermanfaat…
0 komentar:
Posting Komentar