Selasa, 03 Desember 2013

Satu Tes Ujian

Yang Mana Perlu Kita Dahulukan?


Ada sebuah syarikat besar yang sedang mencari pekerja. Dalam ujian bertulisnya, mereka hanya memberikan satu Tes untuk dijawab:


“Anda sedang memandu motosikal di tengah malam gelap gelita dan hujan lebat di sebuah daerah yang penduduknya sedang dipindahkan semuanya kerana bencana banjir. Pemerintah setempat hanya boleh memberikan bantuan sebuah bas yang saat ini juga sedang mengangkut orang-orang ke kota terdekat. Saat itu juga Anda melewati sebuah perhentian bas di kawasan itu. Di perhentian bas itu, Anda melihat 3 orang yang merupakan orang terakhir di kawasan itu yang sedang menunggu kedatangan bas:

* seorang nenek tua yang sakit
* seorang doktor yang pernah menyelamatkan hidup Anda sebelumnya
* seseorang yang selama ini menjadi idaman hati Anda

Anda hanya boleh mengajak satu orang untuk membonceng Anda. Siapakah yang akan Anda ajak? Dan, jelaskan jawaban Anda mengapa Anda melakukan itu!”

Sebelum Anda menjawab, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:

- Seharusnya Anda menolong nenek tua itu dulu kerana dia sudah tua dan sakit. Jika tidak segera ditolong akan meninggal. Namun, kalau difikir-fikir, orang yang sudah tua memang sudah mendekati ajalnya. Sedangkan yang lainnya masih sangat muda dan harapan hidup ke depannya masih panjang.

- Doktor itu pernah menyelamatkan hidup Anda. Inilah saat yang tepat untuk membalas budi kepadanya. Tapi, kalau difikir, kalau sekadar membalas budi, waktu lain boleh juga kan? Namun, kita tidak pernah tahu bila kita akan mendapatkan kesempatan itu lagi.

- Mendapatkan idaman hati adalah hal yang sangat menyeronokkan. Jika kali ini Anda tidak ambil peluang, mungkin Anda tidak akan ketemu dia lagi. Dan, impian Anda akan kandas selamanya.

Jadi yang mana yang Anda pilih?

Dari sekitar 2000 orang pemohon, hanya 1 orang yang diterima bekerja di perusahaan tersebut. Orang tersebut tidak menjelaskan jawabannya, hanya menulis dengan singkat:

“Saya akan memberikan kunci motorsikal saya kepada sang doktor dan meminta dia untuk membawa nenek tua yang sedang sakit tersebut untuk ditolong segera. Sedangkan saya sendiri akan tinggal di sana dengan sang idaman hati saya untuk menunggu ada yang kembali menolong kami.”

Ya, jawaban di atas adalah jawapan yang terbaik bukan? Tapi, kenapa sebahagian besar hal tersebut tidak kita fikirkan sebelumnya? Apakah kerana kita terbiasa dengan tidak mahu untuk melepaskan apa yang sudah kita dapatkan di tangan dengan susah payah? Dan, bahkan berusaha meraih sebanyak-banyaknya?

Terkadang, dengan rela untuk melepaskan sesuatu yang kita miliki, melepaskan kedegilan kita, mengakui segala kekurangan yang kita miliki dan melepaskan semua keinginan kita untuk sesuatu yang lebih mulia, kita akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar.


0 komentar:

Posting Komentar