Minggu, 08 Desember 2013

Mema’afkan

Kebaikan Tidak Mengenal Batas


Banyak hal yang Ayah ajarkan tentang membalas orang yang membenci dan menghina diri kita.

 

Ayah tak pernah membalas orang yang membenci dan menghinanya dengan hinaan atau cacian kembali, tapi Ayah selalu membalas orang yang menghina dengan senyuman dan dengan perbuatan baik. Ayah pernah di sakiti atau di fitnah oleh orang tepatnya, tetapi beliau tidak pernah berniat membalasnya.


Beliau hanya berkata ”Kelak kebenaran akan terungkap”. Dan benar setelah beberapa minggu kemudian kebenaran pun terungkap,dan menyatakan bahwa Ayah memang tidak seperti apa yang orang itu katakan. Aku salut luarbiasa ketika kebenaran terungkap Ayah tidak menuntut apa pun dari orang yang memfitnahnya. 


Ayah malah selalu berbuat baik kepada orang yang suka mendzalimi beliau, dan hasilnya apa kawan? Orang yang suka mendzalimi Ayah sekarang baiknya luarbiasa kepada Ayah, malahan melebihi orang yang sudah baik duluan kepada Ayah.


Banyak kejadian atau peristiwa yang selalu menyadarkanku tentang mema’afkan orang lain sebelum orang itu meminta ma’af. Dan banyak pula kejadian yang intinya adalah “Sayangi mereka yang menyayangi kita, tapi jangan sakiti mereka yang menyakiti kita, karena kebaikan tak pernah mengenal BATAS”


Dan Cobalah selalu menjadi pribadi yang gampang mema’afkan orang lain, dan baiki orang yang menjahati kita, karena kelak mereka baiknya melebihi orang yang awalnya memang sudah baik kepada kita.



Rosnita

Serang, Banten

0 komentar:

Posting Komentar