Senin, 16 Desember 2013

Menjaga Perasaan

Pandai-pandailah Menjaga Perasaan Orang Lain
Salah satu tujuan utama diutusnya Nabi Muhammad SAW ke muka bumi yakni untuk menyempurnakan akhlak manusia, mengapa harus akhlak? Karena ternyata akhlak adalah gambaran dari kualitas keimanan seorang mu’min. Orang yang beriman yang memiliki akhlak mulia pertanda ia memiliki iman yang baik, dan apabila akhlaknya masih banyak bermasalah maka boleh jadi hal tersebut berbanding lurus dengan keimanannya. 


Salah satu indikator akhlak mulia seseorang adalah manakala ia selalu pandai menjaga perasaan dan kondisi hati saudara yang lainnya. Suatu hari ada seorang teman yang pernah bercerita, ada temannya dari luar kota yang tiba-tiba datang ketempat tinggalnya tanpa konfirmasi sebelumnya lalu bilang “saya ikut nginap dirumah kamu ya?, boleh kan?” sang pemiliki rumah tentu menjawab dengan hanya berucap “boleh”. Lalu sang tamu kembali bilang “tapi aku ga tahu juga sampai kapan ya, mungkin sampai dua minggu kedepan” sambil senyum-senyum malu. 

Hal lain, ternyata sang tamu mengundang teman yang lainnya untuk ikut menginap bersama dia dirumah teman yang ditumpanginya tanpa meminta ijin kepada sang pemilik rumah, bahkan sang tamu yang diundangannya tiap hari berganti-ganti orang kadang lebih dari 1 orang, sekali lagi hal itu sang tamu lakukan tanpa meminta ijin dari sang punya rumah.

Nah sekarang coba bayangkan apabila sang punya rumah adalah Anda pembaca yang budiman, bagaimana perasaan Anda? Secara normaly tentu Anda pemilik rumah akan kehilangan privasinya dan seakan tidak diberikan kesempatan untuk memberikan keputusan kepada sang tamu. Apalagi sang tamu bertamunya melebihi batas waktu standaruntuk bertamu yakni maksimal 3 hari apalagi tanpa ijin pribumi ketika mengundang teman yang lainnya untuk ikut menginap. 

Sahabat yang baik hati, mari kita biasakan untuk senantiasa hati-hati bersikap, berkata, berperilaku ketika berinteraksi dengan orang lain, khawatir melukai perasaan orang lain atau mengganggu privasi mereka. Kita harus banyak-banyak mengevaluasi diri kita, jangan sampai menjadi sumber masalah bagi orang lain, jangan sampai menjadi faktor yang membuat hati orang lain sakit, atau perasaannya terluka.  


Wallahu’alam
Oleh : Ence Surahman,S.Pd

0 komentar:

Posting Komentar