Salah satu tujuan utama diutusnya
Nabi Muhammad SAW ke muka bumi yakni untuk menyempurnakan akhlak manusia,
mengapa harus akhlak? Karena ternyata akhlak adalah gambaran dari kualitas
keimanan seorang mu’min. Orang yang beriman yang memiliki akhlak mulia pertanda
ia memiliki iman yang baik, dan apabila akhlaknya masih banyak bermasalah maka
boleh jadi hal tersebut berbanding lurus dengan keimanannya.
Salah satu indikator akhlak mulia
seseorang adalah manakala ia selalu pandai menjaga perasaan dan kondisi hati
saudara yang lainnya. Suatu hari ada seorang teman yang pernah bercerita, ada
temannya dari luar kota yang tiba-tiba datang ketempat tinggalnya tanpa
konfirmasi sebelumnya lalu bilang “saya ikut nginap dirumah kamu ya?, boleh
kan?” sang pemiliki rumah tentu menjawab dengan hanya berucap “boleh”. Lalu
sang tamu kembali bilang “tapi aku ga tahu juga sampai kapan ya, mungkin sampai
dua minggu kedepan” sambil senyum-senyum malu.
Hal lain, ternyata sang tamu
mengundang teman yang lainnya untuk ikut menginap bersama dia dirumah teman
yang ditumpanginya tanpa meminta ijin kepada sang pemilik rumah, bahkan sang
tamu yang diundangannya tiap hari berganti-ganti orang kadang lebih dari 1
orang, sekali lagi hal itu sang tamu lakukan tanpa meminta ijin dari sang punya
rumah.
Nah sekarang coba bayangkan apabila
sang punya rumah adalah Anda pembaca yang budiman, bagaimana perasaan Anda?
Secara normaly tentu Anda pemilik rumah akan kehilangan privasinya dan seakan
tidak diberikan kesempatan untuk memberikan keputusan kepada sang tamu. Apalagi
sang tamu bertamunya melebihi batas waktu standaruntuk bertamu yakni maksimal 3
hari apalagi tanpa ijin pribumi ketika mengundang teman yang lainnya untuk ikut
menginap.
Sahabat yang baik hati, mari kita
biasakan untuk senantiasa hati-hati bersikap, berkata, berperilaku ketika
berinteraksi dengan orang lain, khawatir melukai perasaan orang lain atau
mengganggu privasi mereka. Kita harus banyak-banyak mengevaluasi diri kita,
jangan sampai menjadi sumber masalah bagi orang lain, jangan sampai menjadi
faktor yang membuat hati orang lain sakit, atau perasaannya terluka.
Wallahu’alam
Oleh : Ence Surahman,S.Pd
Wallahu’alam
Oleh : Ence Surahman,S.Pd
0 komentar:
Posting Komentar