Definisi Rendah Hati
Rendah hati mungkin adalah sebuah kata
yang hampir hilang dari perbendaharaan bahasa kita. Hampir setiap hari
kita mendengar atau menyaksikan betapa kita, menunjukkan arogansi
kekuasaan atau kekayaan, kehebatan yang kita miliki.
Kerendahan hati merupakan salah satu indikator dari tingginya
kecerdasan spiritual seseorang. Seorang yang tidak bisa menunjukkan
sikap atau karakter rendah hati, berarti belum mencapai kedamaian dengan
dirinya.
Pribadi yang rendah hati biasanya justru memandang bahwa orang lain
sebagai ciptaan Tuhan memiliki keunikan dan keistimewaan, sehingga dia
senantiasa membuat orang lain merasa penting. Karena sesungguhnya setiap
pribadi adalah istimewa. Setiap orang adalah spesial, unik, dan berhak
untuk dihargai. Manusia adalah pribadi yang harus diperlakukan khusus.
Manusia adalah makhluk yang sangat sensitif. Jika kita meragukan hal
ini, lihat diri kita sendiri dan perhatikan betapa mudahnya kita merasa
disakiti atau tersinggung.
Orang yang Rendah hati akan membahagiakan hati sesama. Kalau dia
seorang bapak, keluarganya akan menghormatinya dengan tulus. Kalau
seorang ibu, anak-anaknya tentu akan senantiasa merindukan. Kalau
seorang pemimpin, tentu akan menginspirasi hati sekalian rakyatnya.Mari
kita belajar rendah hati, dengan cara mengagumi dan mengapresiasi
kelebihan rekan-rekan kita yang tidak kita miliki.
Jika apa yang anda pikirkan mengenai orang lain berubah, maka sikap
dan tindakan mereka terhadap anda juga akan berubah. Karena manusia
sangat sensitif satu sama lain dalam banyak hal, kita biasanya sangat
peka terhadap apa yang dipikirkan oleh satu sama lainnya. Jika hubungan
kita dengan isteri/suami, kekasih, teman, rekan bisnis, rekan kerja atau
orang tua kita tidak sebagaimana kita harapkan, cobalah lihat lebih
jauh ke dalam pikiran kita – apa yang sesungguhnya kita pikirkan saat
ini tentang orang tersebut. Orang seperti apa (suami/isteri, kekasih,
sahabat, rekan) yang kita ciptakan dalam bawah sadar kita. Kita pasti
memiliki hal-hal atau gambaran yang sangat negatif atau jelek tentang
seseorang tersebut.
Salah satu ciri kerendahan hati adalah mau mendengar pendapat, saran
dan menerima kritik dari orang lain. Sering dikatakan bahwa Tuhan
memberi kita dua buah telinga dan satu mulut, yang dimaksudkan agar kita
lebih banyak mendengar daripada berbicara. Kadang-kadang hanya dengan
mendengarkan saja kita dapat menguatkan orang lain yang sedang dilanda
kesedihan atau kesulitan. Dengan hanya mendengar, kita dapat memecahkan
sebagian besar masalah yang kita hadapi. Mendengar juga berarti mau
membuka diri dan menerima, suatu sifat yang menggambarkan kerelaan untuk
menerima kelebihan dan kekurangan orang lain maupun diri kita sendiri.
Dalam mengkritik atau memenangkan suatu persaingan kita tidak perlu
menunjukkan kehebatan maupun memamerkan apa yang kita miliki, bahkan
ketika kita menang sekalipun tidak ada rasa pamer atau kesombongan yang
terlihat.
Ciri manusia rendah hati lainya adalah senantiasa berani mengakui
kesalahan dan meminta maaf jika melakukan kesalahan atau menyinggung
perasaan orang lain. Manusia rendah hati adalah manusia yang sangat
peduli dengan perasaan orang lain. Bedakan dengan mereka yang senantiasa
peduli dengan apa yang dikatakan orang lain. Orang seperti ini bukan
rendah hati, tetapi rendah diri atau tidak memiliki rasa percaya diri,
sehingga dia selalu khawatir dengan apa yang akan dipikirkan atau
dikatakan orang lain tentang dirinya.
Bayangkan kalau ada orang yang rendah hati, menghormati sesama, dan
suka melayani. Tidakkah hati Anda menyukai dan terkesan dengan
keikhlasannya? Memang tidak mudah untuk selalu rendah hati dan memilih
hidup melayani. Apalagi kalau terjebak pada dorongan biologis dan
egoisme semata. Maunya justru dilayani.
Rendah hati pada hakekatnya bermakna kesadaran akan keterbatasan
kemampuan diri, jauh dari kesempurnaan dan terhindar dari setiap bentuk
keangkuhan. Rendah hati akan mendorong terbentuknya sikap realistis, mau
membuka diri untuk terus belajar, menghargai pendapat orang lain,
menumbuh kembangan sikap tenggang rasa, seta mewujudkan kesederhanaan,
penuh rasa syukur dan ikhlas di dalam mengemban hidup ini.
Rendah hati bukan berarti merendahkan diri dan menutup diri melainkan
secara aktif mendengarkan, berbagi, dan berempati sehingga terjalin
hubungan harmonis dua arah. Dia dapat menyesuaikan kondisi emosi dan
egonya untuk menempati kondisi emosi dan ego teman bicaranya sehingga
sang teman merasa didengarkan dan dihargai.
0 komentar:
Posting Komentar