Rabu, 18 Desember 2013

Membudayakan Salam

HIKMAH DI BALIK SALAM

Esensi salam dalam Islam lebih dari sekedar formalitas verbal, tetapi ekspresi yang lahir dari perasaan cinta, doa, harapan, motivasi, perhatian, penghargaan dan ikatan batin yang tulus dalam berbagai bentuknya.

Salam merupakan salah satu bentuk pemberian motivasi yang sangat berarti. Salam dapat meningkatkan semangat dalam hidup. Karena cinta memerlukan motivasi yang intens dan kontinyu agar tercipta hubungan yang harmonis, diperlukan manajemen salam dan seni memahami untuk mengeratkan hati pasangan ataupun orang lain (ta’liful qulub).


Namun demikian, sebagian kalangan umat dan aktivis dakwah melewatkan kesempatan membina dan mengeratkan hubungan dengan orang dekat serta lingkungan pergaulannya.

KEUTAMAAN SALAM

Seorang muslim memiliki keharusan syar’i dan pergaulan untuk membudayakan salam. Banyak sekali dalil syar’i, baik dari Al-Qur'an maupun Al-Hadits yang menganjurkan kita memberi salam kepada siapapun, termasuk yang belum kita kenal, apalagi orang yang telah lama kita kenal. (QS.24:27)

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash r.a, seorang laki laki bertanya kepada Rasulullah SAW, apakah Islam yang paling baik itu? beliau menjawab: Engkau memberi makan dan memberi (mengucapkan ) salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang belum kamu kenal.'' (HR.Muttafaqun 'Alaih )

 
Rasulullah SAW juga telah mewasiatkan kepada umat Islam untuk memelihara 7 (tujuh) perkara yaitu;

- menjenguk orang sakit,
- mengikuti jenazah,
- mendo'akan orang yang bersin,
- membantu yang lemah,
- menolong yang didzalimi orang,
- memberi salam,
- mengabulkan permintaan seseorang (memohon dengan sumpah kepada Allah).
(HR.Muttafaqun 'Alaih)

 
Imam Ibnu Hibban (w.354 H.) dalam Raudhatul ‘Uqala wa Nuzhatul Fudhala menegaskan bahwa Islam sangat menganjurkan budaya salam karena  dapat mengikis rasa kebencian dan mencerahkan pergaulan.

Karenanya, manajemen salam berarti melatih seseorang mengoptimalkan upaya membudayakan salam sebagai cara untuk memperkuat persaudaraan sesama muslim dan perasaan saling mencintai.

Rasullah SAW menegaskan, tidak akan masuk sorga sehingga orang telah beriman, dan tidak beriman sehingga saling mencintai. Dan cara efektif untuk saling mencintai adalah menyebarkan salam. ( HR.Muslim )
 
Oleh : Dr.Setiawan Budi Utomo

0 komentar:

Posting Komentar