5 Sikap Profesional Berargumentasi
Adu argumentasi di tempat kerja adalah hal yang biasa terjadi. Berikut 5
hal yang menandakan Anda telah bersikap profesional dalam
beragumentasi.
1. Hargai perbedaan pendapat
Ada banyak orang yang memiliki kepribadian berbeda, begitu juga dengan pendapat. Untuk orang yang tidak setuju dengan pendapat Anda, tak perlu bersikap memusuhinya. Jangan pernah menyebut pendapat mereka salah dan Anda yang benar. Coba lakukan cara sederhana ini, bayangkan diri Anda dalam posisi mereka. Bagaimana perasaan Anda bila ada orang lain yang memojokkan Anda? Ada baiknya Anda bisa mengekspresikan ketidaksetujuan dengan cara yang halus dan sopan.
Ada banyak orang yang memiliki kepribadian berbeda, begitu juga dengan pendapat. Untuk orang yang tidak setuju dengan pendapat Anda, tak perlu bersikap memusuhinya. Jangan pernah menyebut pendapat mereka salah dan Anda yang benar. Coba lakukan cara sederhana ini, bayangkan diri Anda dalam posisi mereka. Bagaimana perasaan Anda bila ada orang lain yang memojokkan Anda? Ada baiknya Anda bisa mengekspresikan ketidaksetujuan dengan cara yang halus dan sopan.
2. Akui kesalahan
Dalam suatu argumentasi, Anda menyadari bahwa ternyata pendapat Anda memang salah. Jangan habiskan waktu untuk ngotot mempertahankan pendapat Anda, apalagi pendapat yang salah. Mengakui kesalahan adalah sikap terhormat, dan orang-orang juga akan lebih respek pada Anda. Dengan menerima kesalahan Anda sendiri, orang-orang akan menghubungkannya pada sifat rendah hati. Setiap orang menyenangi orang yang memiliki sifat membumi dan rendah hati.
3. Mulai dengan sesuatu yang menyenangkan
Sebuah argumen biasanya dimulai ketika seseorang bertanya pada pihak lain. Misalnya si bos meminta Anda untuk melakukan tugas dalam cara-cara tertentu. It's all about asking. Ketika Anda melakukan ini dalam cara yang bersahabat, Anda akan menenangkan orang tersebut dan "menyelamatkan" mereka dari tindakan defensif.
4. Buat lawan menyetujui
Apa pun masalah yang sedang dibahas, sebenarnya Anda bisa membuat lawan menyetujui pendapat kita. Masalahnya bagaimana membuat sang lawan mengalah dan berhenti menganggap Anda sebagai musuh. Inilah tantangannya. Jika Anda berhasil membuatnya menyetujui pendapat Anda, berarti Anda telah berhasil membuatnya sadar bahwa Anda berdua sebenarnya adalah teman yang cocok.
5. Biarkan mereka yang bicara
Selama argumentasi berlangsung, dengarkan pendapat lawan bicara dengan konsentrasi. Karena bagaimana pun juga, Anda takkan bisa memenangkan argumentasi jika Anda terus berbicara. Dengan mendengarkan pendapat mereka, Anda bisa mencari celah untuk mematahkan argumen mereka.
(Bestari Kumala Dewi/Equita Maulidya)
Foto: Thinkstock
0 komentar:
Posting Komentar