10 Nutrisi Super
(Oktober 2013) Anda mungkin sudah tahu bahwa buah-buahan atau beberapa jenis seafood kaya akan vitamin C dan zinc yang
baik untuk imunitas tubuh. Tapi masih ada banyak bahan makanan lain
yang terbukti memiliki manfaat ekstra untuk mendongkrak imunitas tubuh tentunya dengan tetap diimbangi olahraga dan gaya hidup sehat. Berikut
10 di antaranya:
Teh
Salah satu kandungan dalam teh, yaitu L-theanine, ternyata mampu meningkatkan daya kerja interferon hingga lima kali lipat untuk melawan bakteri dan virus. Menurut penelitian yang dirilis oleh Dr. Jack Bukowski dari Harvard Medical School, AS, ini, interferon menjadi lebih aktif bagi para peminum teh rutin dibandingkan yang tidak minum teh rutin. Segala macam teh, termasuk teh hijau, teh putih, dan teh hitam semuanya mengandung L-theanine.
Oatmeal
Oatmeal mengandung zat nutrisi yang merangsang dan mengaktifkan sel kekebalan tubuh secara efektif, yaitu beta glucan. Bila dikonsumsi secara rutin sebagai sarapan, misalnya, beta glucan akan merangsang pembentukan sel imun dan menggerakkan sel-sel kekebalan tubuh untuk menghancurkan bakteri dan virus yang berasal dari luar tubuh.
Jamur
Jamur mengandung vitamin D dan polysaccharides yang tinggi. Polysaccharides (salah satu zat penting untuk meningkatkan kerja sel imunitas tubuh) terkenal sebagai senyawa antibakteri yang mendukung sistem kekebalan tubuh. Jamur juga meningkatkan produksi cytokines (sel ampuh untuk melawan infeksi) dalam tubuh. Kombinasi kandungan dalam jamur ini membantu tubuh melawan udara dingin atau flu.
Almond
Penelitian terbaru dari Institute of Food Research di Inggris menemukan bahwa bakteri probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan dan meningkatkan sel imunitas yang bernama immunoglobulin A, banyak terkandung dalam kacang almond. Mengonsumsi kacang almond dengan kulitnya setiap hari dapat membantu menjaga kesehatan tubuh.
Cabai
Banyak penelitian menyebutkan cabai kaya akan antioksidan. Bukan hanya menambah selera makan, tetapi juga mengaktifkan sel imunitas tubuh. Orang yang rutin mengonsumsi cabai, menurut peneliti di University of Ulsan, Korea Selatan, ternyata tubuhnya lebih banyak memproduksi sel T yang aktif. Sel T adalah sel di dalam salah satu grup sel darah putih yang diketahui sebagai limfosit dan memainkan peran utama pada kekebalan tubuh.
Daging Merah
Daging merah memang kaya akan protein dan zat besi yang berguna untuk membangun kembali sel-sel yang rusak. Daging merah juga kaya akan zinc (seng) yang merupakan nutrisi penting bagi sistem imunitas tubuh. Faktanya, tubuh lebih mudah menyerap zinc dari daging merah ketimbang dari sayuran.
Delima
Prof. Milton Schiffenbauer dari Pace University, AS, menyebutkan bahwa polifenol (zat ellagitannin yang memberi warna pada buah) yang terkandung dalam delima ataupun jus delima mampu membunuh bakteri dan kuman di lapisan membran mulut dan hidung yang berpotensi menyebabkan flu.
Brokoli
Si keriting hijau ini sudah terkenal sebagai sumber antioksidan tinggi yang berperan melawan radikal bebas perusak sel imunitas tubuh. Tokoh utamanya adalah sulfur yang merupakan bahan baku antioksidan. Brokoli juga kaya akan selenium, seng, fosfor, dan mineral. Vitamin C dan A yang terkandung dalam brokoli juga mendukung sistem imunitas untuk melawan berbagai infeksi.
Tomat
Tomat memiliki manfaat luar biasa. Seratus gram tomat memenuhi 20 persen kebutuhan akan vitamin C dalam sehari. Seratus gram tomat juga menyumbangkan sekitar 10-20 persen kebutuhan vitamin A dalam sehari. Kombinasi vitamin A dan C ini merupakan sumber antioksidan yang bermanfaat bagi imunitas tubuh dan mempercepat sembuhnya luka. Kandungan likopen dalam tomat merupakan sumber utama antioksidan. Sangat baik untuk wanita dalam masa menopause.
Jahe
Selama ini banyak orang salah sangka bahwa akar jahelah yang mengandung sumber manfaat bagi kesehatan. Padahal, batang jahe-lah yang sebenarnya mengandung senyawa hidup untuk meningkatkan imunitas tubuh. Senyawa bermanfaat tersebut adalah gingerol. Selain dapat menghangatkan badan dan meningkatkan imunitas tubuh saat flu, gingerol juga dipercaya dapat membantu mencegah risiko kanker usus besar.
Monika Erika
Konsultan: dr. Phaidon L. Toruan dari Perkumpulan Praktisi Awet Sehat Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar