Setop Menyalahkan Orang Lain
Topik yang sangat menarik “Inti yang hendak saya sampaikan pada ta’lim kita pagi ini, jangan
pernah menyalahkan siapa pun dan keadaan apa pun. Juga jangan pernah
menyalahkan Allah,'' ujarnya mengingatkan.
Apa pun persoalan yang kita hadapi, kata Ustaz Yusuf Mansur, lebih
baik segera introspeksi diri dan mohon ampunan Allah, kemudian
berikhtiar mencari jalan keluar dengan selalu memohon pertolongan Allah,
papar Yusuf Mansur.
Ia lalu mengambil contoh kisah-kisah dalam Alquran tentang nabi-nabi yang mendapatkan ujian dari Allah SWT. Pertama, Nabi Adam dan Siti Hawa terusir dari surga akibat memakan buah khuldi.
“Nabi Adam tidak menyalahkan Siti Hawa. Siti Hawa tidak menyalahkan Nabi Adam. Suami tidak menyalahkan istri. Istri tidak menyalahkan suami. Mereka juga tidak menyalahkan Iblis yang telah menggoda mereka.''
Lalu apa yang mereka lakukan? Mengakui segala kesalahan dan dosa di hadapan Allah SWT. Rabbana zhalamna anfusana wa in lam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khasirin. ‘Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami, dan jika engkau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.”
Begitu pula kisah Nabi Yunus. Ia meninggalkan medan dakwah karena kesal kepada umatnya. Allah mengujinya, ia dilempar ke laut, dan ditelan oleh ikan besar. Tapi ia tidak pernah menyalahkan siapa pun.
Yang dilakukannya justru berdoa kepada Allah, mengakui bahwa dirinya sudah berbuat zalim. La ilaha illa anta, subhanaka inni kuntu minazhzhalimin. ''Tidak ada selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku telah menjadi orang yang zalim.”
Contoh lainnya adalah Nabi Ayyub yang selama bertahun-tahun ditimpa ujian Allah berupa penyakit. Tapi ia tidak mengeluh. Dia tidak menyalahkan siapa pun, termasuk istrinya. Dia pun tidak pernah menyalahkan Allah SWT.
“Prinsip hidup tidak pernah menyalahkan pasangan kita, lingkungan kita, masyarakat kita, teman-teman sekantor, teman-teman dalam bisnis, pejabat pemerintahan dan sebagainya, itulah pangkal hidup bahagia,” papar Yusuf Mansur.
Pimpinan Ponpes Darul Qur’an itu juga mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan kehadiran tahun baru 1435 Hijrah sebagai momentum untuk menjadi Muslim yang hanya bergantung kepada Allah.
“Mulai hari ini, marilah kita hanya bergantung kepada Allah, dan menyerahkan segala urusan kita hanya kepada Allah SWT,” tuturnya.
Ia lalu mengambil contoh kisah-kisah dalam Alquran tentang nabi-nabi yang mendapatkan ujian dari Allah SWT. Pertama, Nabi Adam dan Siti Hawa terusir dari surga akibat memakan buah khuldi.
“Nabi Adam tidak menyalahkan Siti Hawa. Siti Hawa tidak menyalahkan Nabi Adam. Suami tidak menyalahkan istri. Istri tidak menyalahkan suami. Mereka juga tidak menyalahkan Iblis yang telah menggoda mereka.''
Lalu apa yang mereka lakukan? Mengakui segala kesalahan dan dosa di hadapan Allah SWT. Rabbana zhalamna anfusana wa in lam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khasirin. ‘Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami, dan jika engkau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.”
Begitu pula kisah Nabi Yunus. Ia meninggalkan medan dakwah karena kesal kepada umatnya. Allah mengujinya, ia dilempar ke laut, dan ditelan oleh ikan besar. Tapi ia tidak pernah menyalahkan siapa pun.
Yang dilakukannya justru berdoa kepada Allah, mengakui bahwa dirinya sudah berbuat zalim. La ilaha illa anta, subhanaka inni kuntu minazhzhalimin. ''Tidak ada selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku telah menjadi orang yang zalim.”
Contoh lainnya adalah Nabi Ayyub yang selama bertahun-tahun ditimpa ujian Allah berupa penyakit. Tapi ia tidak mengeluh. Dia tidak menyalahkan siapa pun, termasuk istrinya. Dia pun tidak pernah menyalahkan Allah SWT.
“Prinsip hidup tidak pernah menyalahkan pasangan kita, lingkungan kita, masyarakat kita, teman-teman sekantor, teman-teman dalam bisnis, pejabat pemerintahan dan sebagainya, itulah pangkal hidup bahagia,” papar Yusuf Mansur.
Pimpinan Ponpes Darul Qur’an itu juga mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan kehadiran tahun baru 1435 Hijrah sebagai momentum untuk menjadi Muslim yang hanya bergantung kepada Allah.
“Mulai hari ini, marilah kita hanya bergantung kepada Allah, dan menyerahkan segala urusan kita hanya kepada Allah SWT,” tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar