Who Are You?
Saat
saya bekerja di sebuah perusahaan, mayoritas karyawan disana selalu
mengeluh. Dan setelah saya amati, ternyata "budaya" mengeluh telah
mendarah daging. Hampir setiap saat terdengar keluhan dan sejenisnya
disana.
Pada
suatu kesempatan tertentu, ada seorang teman saya yang berkata kepada
saya, "Hey... kamu masuk ke perusahaan yang salah. Jangan bekerja
disini, gajinya kecil". Tahukah Anda saat itu apa yang terbesit dalam
pikiran saya? Saya justru tidak menganggap serius perkataan teman saya
itu, melainkan saya menangkap isyarat yang sebenarnya bahwa teman saya
sedang menunjukkan bentuk aslinya yakni seperti apa dia saat ini.
Tepat sekali, saya langsung mendapatkan jawabannya, "Gaji dia pasti kecil". Setujukah Anda dengan saya?
Menurut
Anda, apa tanggapan saya terhadap pernyataan teman saya itu? Saya
berkata : "Itu kan nasibmu. Aku punya nasib yang berbeda". Tahukah Anda
bahwa setelah percakapan itu, keyakinan saya semakin berkobar bahwa apa
yang dikatakan oleh teman saya itu bukanlah meredupkan semangat saya
tetapi perkataan itu justru meledakkan saya untuk bekerja lebih baik
lagi.
Tidak
lama berselang kurang lebih enam bulan, saya di promosikan. Bersamaan
dengan promosi itu tentu kesejahteraan meningkat. Saya tidak ingin
menunjukkan berapa gaji saya, tetapi saya telah membuktikan kepada teman
saya bahwa apa yang menjadi keyakinannya selama ini adalah salah.
Dalam
hidup ini, boleh saja orang lain menganggap remeh Anda. tetapi hal yang
jauh lebih penting adalah jangan sekali-kali Anda meremehkan diri Anda
sendiri. Anda harus mempunyai keyakinan yang kuat terhadap kesuksesan
Anda karena jika Anda tidak yakin, bagaimana mungkin Anda bisa
mencapainya?
Nelson
Mandela pemimpin Afrika Selatan yang di penjara puluhan tahun karena
apartheid kala itu menggoreskan sebuah kalimat yang sangat dahsyat,
"Saya telah menemukan sebuah rahasia besar, bahwa setelah mendaki sebuah
bukit besar, seseorang hanya akan menemukan bahwa masih banyak bukit
yang harus didaki".
Pernyataan
itu sangatlah tepat bahwa rahasia besar dalam diri Anda merupakan
bukit-bukit yang harus Anda daki dan kemudian Anda akan melihat bahwa
ada banyak bukit-bukit lagi membentang setelah Anda berada di atas bukit
itu.
Teman
saya yang mengatakan hal pesimis itu belumlah berada diatas bukit yang
ia daki. Ia masih berada jauh di bawah bukit itu sehingga ia tidak
melihat dengan jelas keindahan bukit-bukit yang lain diluar sana. Selalu
Ada jalan untuk melakukan yang lebih baik.
Jangan pernah meremehkan
diri Anda sendiri.
Penulis Buku I Believe I Can Fly
0 komentar:
Posting Komentar